1. a. Mengapa Teknologi Pendidikan harus dilakukan secara sistematis dalam pendidikan terutama dalam proses pembelajaran ?
Jawab :
Karena, dengan adanya Teknologi Pendidikan secara sistematis dalam proses pembelajaran maka guru dapat merumuskan tujuan pendidikan, setelah itu menyajikan materi pengajaran yang di anggap serasi dan merupakan hipotesis yang harus diuji setelah itu baru evaluasi dan adanya revisi atau perbaikan yang dapat menghasilkan hasil belajar mengajar yang secara lebih baik, terarah dan terprogram. Alat-alat teknologi pendidikan yang menggunakan alat-alat teknik modern yang sebenarnya dapat di manfaatkan dalam proses pembelajaran pendidikan seperti overhead projector, computer, radio. Tv, dan lain-lain dapat juga bermanfaat dalam bidang pendidikan. Teknologi pendidikan secara sistematis juga dapat memberikan point besar kepada guru dan murid. Hal ini di karenakan dengan adanya teknologi pendidikan yang di manfaatkan oleh guru yang mengacu pada alat-alat teknik modern. Maka murid-murid dapat menerima pelajaran-pelajaran sekolah dengan alternative yang menggunakan bahan ajar yang lebih modern dan besar manfaatnya pula kepada murid-murid agar tidak bosan dalam menerima pelajaran dengan adanya alternative lain seperti teknologi pendidikan.
b. Mengapa teknologi pendidikan bersikap skeptis terhadap prinsip-prinsip mengajar ?
Jawab :
Karena teknologi pendidikan bersikap skeptis yaitu menyangsikan kebenaran prinsip-prinsip mengajar atau asas-asas-asas di daktik sebelum di peroleh bukti akan kebenarannya.
c. Jelaskan apakah teknologi pendidikan dapat mengubah peranan guru dalam proses belajar mengajar !
Jawab :
Dapat, karena teknologi pendidikan dapat mendorong guru untuk lebih memandang proses belajar mengajar ini sebagai masalah dan berusaha memecahkannya secara ilmiah berdasarkan penelitian dan dapat berperan aktif dalam mengukur hasil mengajar mengenai perkembangan kepribadian anak dengan efektif.
- Buatlah suatu kajian atau telaah tentang teknologi pendidikan dan metodelogi pengajaran !
Jawab :
* Teknologi pendidikan adalah suatu pemikiran yang sistematis tentang pendidikan meliputi pengembangan, penerapan, analisis system, metode, hipotesa dalam proses belajar mengajar, dan media yang lahir dari perkembangan alat komunikasi yang digunakan untuk pendidikan yang memiliki pendekatan yang ilmiah kritis, dan sistematis tentang pendidikan, dan mengajak guru untuk bersikap problematic terhadap proses belajar mengajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus di uji efektivitasnya dan mendorong profesi keguruan untuk berkembang menjadi suatu “science”.
* Metodelogi pengajaran adalah metode yang digunakan dalam proses belajar itu sendiri yang bila hasil belajarnya tercapai, maka dianggap bahwa telah terjadi proses belajar yang tepat. Dalam proses belajar mengajar peranan guru tentu sangat penting. Karena segala tindakannya akan diwarnai oleh kepribadiannya. Metodelogi pengajaran yang sering di gunakan adalah metode kuliah. Karena system yang di gunakan adalah system ujian yang penilaiannya menentukan tujuan, bahan, serta metode penyajian.
3. a. Dalam perkembangan teknologi pendidikan, peranan guru mengalami perubahan. Ia bukanlah sumber satu-satunya, tugasnya antara lain sebagai mastery of learning. Mengapa jelaskan mastery of learning ?
Jawab :
Karena, mastery of learning adalah yakin bahwa 90% dari anak-anak sanggup mencapai tujuan serupa itu asal saja diberikan waktu yang cukup kepadanya, sekalipun 5-6 kali lebih lama dari pada anak pandai.
b. Apa yang dimaksud proses belajar dan produk belajar, uraikan tentang kedudukan masing-masing dan berikan contoh !
Jawab :
* Proses belajar adalah interaksi dan motivasi konsep belajar mengajar.
Kedudukan dalam proses belajar adalah guru dan murid memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar
Contohnya : Gaya belajar yang di berikan oleh guru yang merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya.
* Produk belajar adalah barang atau jasa yang terdapat di dalam proses belajar mengajar.
Kedudukan dalam produk belajar adalah sebagai pengevaluasi posisi program pendidikan dan hasil belajar.
Contohnya : menggunakan alat-alat teknologi modern seperti : overhead projector, computer, radio, Tv, dan lain-lain.
4. Jelaskan teori Bloom CS tentang tujuan pendidikan !
Jawab :
a. Bidang kognitif dibagi 6 bagian utama yaitu:
1. Knowledge (pengetahuan)
Antara lain meliputi informasi dan fakta yang dapat di kuasai melalui hafalan untuk diingat.
2. Comprehension (pemahaman)
Merupakan kesanggupan untuk menyatakan suatu definisi, rumusan, kata yang sulit dengan perkataan sendiri, dapat pula merupakan kemampuan untuk menafsirkan suatu teori, atau melihat konsekuensi atau implilkasi, meramalkan kemungkinan atau akibat sesuatu.
3. Application (penerapan)
Ialah kesanggupan menerapkan atau menggunakan suatu pengertian, konsep, prinsip, teori yang memerlukan penguasaan pengetahuan dan pemahaman yang lebih mendalam.
4. Analysis (analisis)
Ialah kemampuan untuk menguraiakn sesuatu dalam unsur-unsurnya.
5. Synthesis (sintesis)
Adalah kesanggupan untuk melihat hubungan antara sejumlah unsure.
6. Evaluation (penilaian)
b.Bidang kategori afektif dibedakan menjadi 5 tingkatan :
1. Receiving (menerima, menaruh perhatian terhadap nilai tertentu).
2. Responding (merespons) yaitu (1) memperlihatakan reaksi terhadap norma tertentu (2) menunjukkan kesediaan dan kerelaan untuk merespons (3) merasa kepuasan dalam merespons.
3. Valuing (menghargai), yaitu (a) menerima suatu norma (b) menghargai suatu norma (c) mengikat diri pada suatu norma.
4. Organization (organisasi) yaitu (1) membentuk suatu konsep tentang suatu nilai (2) menyusun suatu system nilai-nilai
5. Characterization by a value or value complex.
Artinya mewujudkan nilai-nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak seseorang, norma itu menjadi bagian dari pribadi.
c. Jelaskan pandangan tentang taksonomi Bloom :
1. Memperlihatkan luas dan macam tujuan pendidikan yakni yang sangat bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor yang selanjutnya dapat diuraikan menjadi tujuan-tujuan yang lebih terperinci. Pendidikan itu menjadi sempit bila hanya mementingkan aspek kognitif saja. Aspek afektif dan psikomotor yang tak kurang pentingnya juga harus mendapat perhatian yang wajar.
2. Mewujudkan tingkatan dalam tujuan tiap kategori atau pengajaran yang di batasi pada hafalan fakta dan informasi belaka tidak akan mengembangkan kemampuan mental bertaraf tinggi pada anak didik. Mutu pendidikan serupa itu rendah dan merugikan anak dalam perkembangannya. Pengetahuan itu penting dan membantu perkembangan mental yang lebih tinggi tingkatannya seperti pemahaman, analisis, sintesis sampai kemampuan menilai sesuatu berdasarkan criteria. Dalam bidang afektif anak tidak hanya dididik mengenal yang baik dan yang buruk, akan tetapi harus mewujudkan nilai-nilai itu dalam pribadinya dan dengan demikian membentuk wataknya. Juga tidak boleh di abaikan aspek psikomotor yang antara lain mengandung pekerjaan dengan tangan yang selama ini di pandang rendah.
3. Memberi pedoman untuk mengklasifikasi pertanyaan atau soal-soal test, sehingga meliputi seluruh bidang dari taraf rendah sampai tinggi.
5.a. Mengapa penilaian memegang peranan penting dalam proses belajar ?
Jawab :
Karena dengan penilaian bagi murid dapat menunjukkan kekurangan- kekurangan yang perlu diperbaikinya atau memberi kepastian bahwa ia telah menguasai bahan itu. Bagi guru penilaian itu menjadi indicator tentang taraf keberhasilannya mengajar, jadi merupakan suatu alat untuk menilai kemampuannya sendiri sebagai guru dan tiap metode penyajian merupakan suatu hipotesis yang harus di uji kebenarannya berdasarkan hasil belajar murid. Dan juga tiap pelajaran akan memperkaya pengalaman guru dan meningkatkan keahliannya dalam profesinya.
b. Mengapa teknologi pendidikan tidak dapat dilaksanakan tanpa penilaian atau mengapa metode ilmiah dalam pengajaran hanya mungkin dengan adanya penilaian ?
Jawab :
Karena tanpa adanya penilaian tujuan teknologi pendidikan tidak akan tercapai dalam proses belajar mengajar, hal ini disebabkan oleh penilaian memberikan peranan yang penting terhadap guru dan murid.
Seperti : guru memberikan nilai yang menjadi indicator tentang taraf keberhasilannya mengajar, jadi merupakan suatu alat untuk menilai.
Murid : dapat menunjukkan kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaikinya atau memberi kepastian bahwa ia telah menguasai bahan itu. Dan juga penilaian berfungsi sebagai :
1. alat mengukur hasil belajar murid.
2. alat bagi guru untuk menilai efektivitasnya mengajar
3. titik tolak untuk memperbaiki prestasi anak dengan menganalisis kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat serta memperbaiki metode mengajarnya.
c. Karena hanya dengan penilaian, metode ilmiah dalam pengajaran dapat di laksanakan dengan baik. Hal ini karena dalam penilaian metode ilmiah terdapat proses-proses ilmiah yang penting seperti dalam merumuskan tujuan dengan teliti dan spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat di amati, sehingga dapat diukur keberhasilan tercapainya tujuan itu, meneliti pengetahuan keterampilan, menganalisis bahan pelajaran seperti urutan bahan agar tercapai hasil belajar yang optimal, strategi yang paling tepat untuk menyajikan bahan itu, menguji coba program untuk menentukan kelemahannya, dan mengadakan perubahan, perbaikan atau revisi untuk meningkatkan mutu program itu dalam membantu menentukan penilaian yang dapat bermanfaat bagi guru dan murid dalam proses belajar mengajar.
6. a. Sebutkan dan jelaskan unsur-unsur proses belajar mengajar dan mengapa unsur-unsur itu merupakan kesatuan yang saling berhubungan !
Jawab :
Unsur-unsur proses belajar :
* Factor guru itu sendiri sangat besar pengaruhnya seperti latar belakang pendidikan, pengalamannya kemampuannya, sikap terhadap anak, konsepnya tentang belajar mengajar, pribadinya, kreativitasnya, dan sebagainya.
* Faktor murid dapat menunjukkan kekurangan-kekurangan yang perlu diperbaikinya atau memberi kepastian bahwa ia telah menguasai bahan itu.
Karena, unsur-unsur itu saling melengkapi satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh unsur-unsur dalam proses belajar itu yang menentukan berhasil atau tidaknya dan tercapai atau tidaknya proses belajar mengajar.
b. Metode pengajaran yang bagaimanakah yang terbaik dalam proses belajar mengajar dan jelaskan pernyataan bahwa tiap metode mengajar merupakan hipotesis !
Jawab :
Metode Pengajaran yang menggunakan metode kuliah, misalnya bila bahan pelajaran yang harus di selesaikan menurut kurikulum sangat banyak, bila dari semua murid di tuntut pengetahuan atau produk belajar yang sama yang di nilai pada ujian yang sama pula. System ujian memang sering berkuasa sehingga anehnya ujian atau penilaianlah yang menentukan tujuan, bahan, serta, metode penyajian.
Metode mengajar merupakan hipotesis bahwa terdapat adanya kecenderungan di dalam metode mengajar yang di sebabkan oleh metode pengajaran yang tidak dapat di terima oleh murid yang dapat berakibat proses belajar mengajar yang tidak berjalan dengan baik atau tidak tercapai di karenakan metode mengajar yang salah atau tidak sesuai.
7. Jelaskan hal-hal sebagai berikut :
Jawab :
a. Peranan (Entry Behaviour) dalam proses belajar mengajar.
Jawab :
Untuk mempelajari sesuatu diperlukan sejumlah pengetahuan sebagai dasar permulaan yang lazim yaitu kelakuan berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebelum kita memasuki babak baru dalam pelajaran.
b. Metode mengajar menurut B.F. Skinner :
Dalam percobaannya ia berhasil mengubah kelakuan binatang antara lain burung merpati. Jadi binatang dapat belajar dan dapat diajar. Metode yang di gunakan adalah : Ia memberi stimulus (S1) tertentu dan bila binatang itu memberi respons yang menuju kearah bentuk kelakuan yang di harapkan merespons (R1) itu diperkuat atau diberi reinforcement, sehingga terjadi ikatan yang erat antara S1 dan R1. Kemudian R1 menjadi stimulus (S2) yang dapat menimbulkan respons (R2) yang lebih mendekati bentuk kelakuan yang di harapkan R2 diberi reinforcement atau penguatan. Demikianlah berangsur-angsur binatang itu diajar memperoleh rentetan bentuk kelakuan sehingga tercapai bentuk kelakuan yang kita tentukan.
Bila metode ini berhasil pada binatang dapat diharapkan akan juga berhasil pada manusia. Untuk itu skinner menganalisis suatu tujuan pelajaran dalam tujuan-tujuan yang lebih kecil yang spesifik yang dimasukkan dalam frame. Siswa harus memberi jawaban (respons) terhadap frame itu. Konformasi segera di berikan bahwa jawaban itu benar (reinforcement) sebelum melanjutkan ke frame berikutnya.
c. Perbedaan program Crowder dan Skinner, Jelaskan !
Jawab :
Kalau program Crowder mengadakan perbaikan dengan lebih memperhatikan perbedaan individual. Untuk itu ia memberikan langkah- langkah yang lebih besar, sehingga anak-anak yang pandai dapat belajar lebih cepat. Akan tetapi bila ada kesulitan ia memberi cabang yang menyajikan bahan itu dalam langkah- langkah yang lebih kecil, jadi lebih mudah dipelajari sendiri oleh murid. Setelah itu ia kembali kepada langkah- langkah semula. Dan juga prinsip Crowder ini digunakan juga dalam pengajaran berprograma yang menggunakan komputr yang dapat meladeni ratusan bahkan ribuan murid yang berbeda kemampuannya.
Sedangkan program Skinner di nilai tidak dapat memecahkan segala persoalan belajar mengajar karena dianggap mempunyai pandangan yang terlampaui sederhana dan sempit tentang belajar, seakan-akan belajar itu hanya satu saja macamnya. Individualisasi belajar juga sangat terbatas dan hanya mengenai kecepatan belajar tanpa memperhatikan pribadi dan perbedaan anak lainnya. Apa yang ditemukan dalam eksperimen dengan binatang belum tentu berlaku bagi manusia dan dapat dipelajari oleh manusia jauh berbeda daripada apa yang dipelajari oleh misalnya burung merpati
d. Apa yang saudara ketahui tentang metode belajar menurut Gilbert ?
Jawab :
Adalah tentang memperoleh petunjuk yang berharga tentang mengajar yang efektif. Antara lain memberikan suatu cara menganalisis tujuan pelajaran untuk mengetahui langkah- langkah mengajar atau mempelajari sesuatu, yang dikenal sebagai mathetics. Mathetics dalam bahasa Yunani berarti pelajaran.
8. Mengapa pendidikan harus dievaluasi, berikan contoh, tentukan variable-variabel yang akan di evaluasi, dan bagaimana cara mengevaluasi baik secara kualitatif dan kuantitatif ?
Jawab :
Karena dengan pendidikan yang di evaluasi guru dapat menganalisis apakah dan hingga manakah tujuan pelajaran telah kita capai dan juga dapat mengetahui kebaikan dan kekurangan usaha kita yang memperkaya pengalaman kita sebagai pengajar yang dapat kita gunakan untuk masa-masa mendatang dengan anggapan bahwa keberhasilan sekarang juga akan memberi hasil yang baik lagi bagi murid-murid lain dikemudian hari.
Contohnya : Menilai kurikulum kelas III SMA dapat dipandang sebagai penilaian makro, bila dibandingkan dengan misalnya penilaian hasil satu jam pelajaran matematika, akan tetapi sebaliknya dapat dipandang sebagai penilaian mikro bila dibandingkan dengan penilaian keseluruhan kurikulum SMA atau dengan seluruh system pendidikan.
Variable-variabel yang akan di evaluasi :
* evaluasi dapat mengenai suatu bagian kecil yang disebut mikro atau dapat
juga disebut evaluasi formatif yang menilai perkembangan murid selama pelajaran berjalan.
* evaluasi dapat mengenai suatu bagian yang lebih besar yang disebut makrodapat juga disebut evaluasi sumatif yang bertujuan menilai hasil belajar pada akhir pelajaran, akhir semester atau akhir sekolah.
Cara mengevaluasi secara kualitatif adalah dengan cara penilaian yang dapat menganalisis tujuan pelajaran yang telah dicapai melalui metode data-data yang dibuat oleh guru.
Cara mengevaluasi secara kuantitatif adalah dengan cara penilaian yang dapat menganalisis tujuan pelajaran yang telah dicapai melalui metode hitung-hitungan atau statistic yang dibuat oleh guru.